Teks Laporan Keanekaragaman Indonesia (Re A.S.)
Keanekaragaman Indonesia
Republik
Indonesia,
disingkat RI atau Indonesia, adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara
benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah
negara kepulauan terbesar di dunia
yang terdiri dari 13.466 pulau, nama alternatif yang
biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi lebih dari 237
juta jiwa pada tahun 2010, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat
di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim
terbesar di dunia, dengan lebih dari 207 juta jiwa. (Pernyataan Umum)
Indonesia memiliki sekitar 300
kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama
berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India, Arab, Tiongkok, Eropa, dan
termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu. Contohnya tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki
aspek budaya dan mitologi Hindu, seperti Wayang Kulit
yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana
dan Baratayuda.
Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di
antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatera
seperti tari Ratéb Meuseukat dan tari Seudati
dari Aceh.
(Anggota/aspek yang dilaporkan)
Seni pantun, gurindam,
dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun
lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu perhelatan,
pentas seni, dan lain-lain. (Anggota/aspek
yang dilaporkan)
Di bidang busana warisan budaya
yang terkenal di seluruh dunia adalah kerajinan Batik. Beberapa daerah
yang terkenal akan industri Batik meliputi Yogyakarta,
Surakarta,
Cirebon,
Pandeglang,
Garut,
Tasikmalaya dan juga Pekalongan. Kerajinan Batik ini pun
diklaim oleh negara lain dengan industri Batiknya. Busana asli
Indonesia dari Sabang
sampai Merauke
lainnya dapat dikenali dari ciri-cirinya yang dikenakan di setiap daerah antara
lain baju Kurung
dengan Songketnya
dari Sumatera Barat (Minangkabau),
kain Ulos
dari Sumatera Utara (Batak), busana Kebaya, busana
khas Dayak
di Kalimantan,
baju Bodo
dari Sulawesi Selatan, busana Koteka dari Papua dan sebagainya. (Anggota/aspek yang dilaporkan)
Arsitektur Indonesia mencerminkan
keanekaragaman budaya, sejarah,
dan geografi yang membentuk Indonesia seutuhnya.
Kaum penyerang, penjajah, penyebar agama, pedagang, dan saudagar membawa
perubahan budaya dengan memberi dampak pada gaya dan teknik bangunan.
Tradisionalnya, pengaruh arsitektur asing yang paling kuat adalah dari India.
Tetapi, Tiongkok, Arab, dan sejak abad ke-19 pengaruh Eropa menjadi cukup
dominan. (Anggota/aspek yang dilaporkan)
Ciri khas arsitektur Indonesia
kuno masih dapat dilihat melalui rumah-rumah adat dan/atau istana-istana
kerajaan dari tiap-tiap provinsi. Taman Mini Indonesia Indah, salah satu
objek wisata di Jakarta yang menjadi miniatur Indonesia, menampilkan
keanekaragaman arsitektur Indonesia itu. Beberapa bangunan khas Indonesia
misalnya Rumah Gadang, Monumen
Nasional, dan Bangunan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Institut Teknologi Bandung. (Anggota/aspek yang dilaporkan)
Seni
musik di Indonesia, baik tradisional maupun modern sangat banyak terbentang
dari Sabang hingga Merauke. Setiap provinsi di Indonesia
memiliki musik
tradisional
dengan ciri khasnya tersendiri. Musik tradisional termasuk juga Keroncong yang berasal dari keturunan Portugis di daerah Tugu, Jakarta, yang dikenal oleh semua rakyat
Indonesia bahkan hingga ke mancanegara. Ada juga musik yang merakyat di
Indonesia yang dikenal dengan nama dangdut yaitu musik beraliran Melayu modern
yang dipengaruhi oleh musik India sehingga musik dangdut ini sangat berbeda
dengan musik tradisional Melayu yang sebenarnya, seperti musik Melayu Deli,
Melayu Riau, dan sebagainya. (Anggota/aspek yang dilaporkan)
Alat
musik tradisional yang merupakan alat musik khas Indonesia memiliki banyak
ragam dari pelbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula dari alat musik
tradisional Indonesia 'dicuri' oleh negara lain untuk kepentingan
penambahan budaya dan seni musiknya sendiri dengan mematenkan hak cipta seni
budaya dari Indonesia. Alat musik tradisional Indonesia antara lain. (Anggota/aspek yang
dilaporkan)
Masakan
Indonesia bervariasi bergantung pada wilayahnya. Nasi adalah makanan
pokok dan dihidangkan dengan lauk daging dan sayur. Bumbu (terutama cabai), santan, ikan, dan ayam adalah bahan yang
penting. (Anggota/aspek yang dilaporkan)
Sepanjang sejarah, Indonesia
telah menjadi tempat perdagangan antara dua benua. Ini menyebabkan terbawanya
banyak bumbu, bahan makanan dan teknik memasak dari bangsa Melayu sendiri,
India,
Timur tengah,
Tionghoa,
dan Eropa.
Semua ini bercampur dengan ciri khas makanan Indonesia tradisional,
menghasilkan banyak keanekaragaman yang tidak ditemukan di daerah lain. Bahkan
bangsa Spanyol
dan Portugis,
telah mendahului bangsa Belanda dengan membawa banyak produk dari dunia baru ke
Indonesia. (Anggota/aspek yang
dilaporkan)
Sambal, sate, bakso, soto, dan nasi goreng
merupakan beberapa contoh makanan yang biasa dimakan masyarakat Indonesia
setiap hari. Selain disajikan di warung atau restoran, terdapat pula aneka makanan khas Indonesia yang
dijual oleh para pedagang keliling menggunakan gerobak atau pikulan. Pedagang
ini menyajikan bubur ayam, mie ayam,
mi bakso, mi goreng,
nasi goreng, aneka macam soto, siomay, sate, nasi uduk, dan lain-lain. (Anggota/aspek yang dilaporkan)
Rumah makan Padang yang
menyajikan nasi Padang, yaitu nasi disajikan bersama aneka lauk-pauk Masakan
Padang, mudah ditemui di berbagai kota di Indonesia. Selain itu Warung Tegal
yang menyajikan masakan Jawa khas Tegal dengan harga yang terjangkau juga
tersebar luas. Nasi rames atau nasi campur
yang berisi nasi beserta lauk atau sayur pilihan dijual di warung nasi di
tempat-tempat umum, seperti stasiun kereta api,
pasar, dan terminal bus. Di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya
dikenal nasi kucing
sebagai nasi rames yang berukuran kecil dengan harga murah, nasi kucing sering
dijual di atas angkringan, sejenis warung kaki lima. Penganan kecil semisal
kue-kue banyak dijual di pasar tradisional. Kue-kue tersebut biasanya berbahan
dasar beras, ketan, ubi kayu, ubi jalar, terigu, atau sagu. (Anggota/aspek yang dilaporkan)
Wilayah Indonesia memiliki
keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi sehingga oleh beberapa pihak wilayah
ekologi Indonesia disebut dengan istilah "Mega biodiversity"
atau "keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi" umumnya dikenal
sebagai Indomalaya atau Malesia berdasarkan penelitian bahwa 10 persen tumbuhan, 12
persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, 25 persen ikan yang ada di
dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya 1,3 % dari luas
Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo. (Anggota/aspek yang dilaporkan)
Meskipun demikian, Guinness World Records pada 2008 pernah
mencatat rekor Indonesia sebagai negara yang paling kencang laju kerusakan
hutannya di dunia. Setiap tahun Indonesia kehilangan hutan seluas 1,8 juta
hektare. Kerusakan yang terjadi di daerah hulu (hutan) juga turut merusak
kawasan di daerah hilir (pesisir). Menurut catatan Down The Earth,
proyek Asian Development Bank (ADB) di sektor
kelautan Indonesia telah memicu terjadinya alih fungsi secara besar-besaran
hutan bakau menjadi kawasan pertambakan. Padahal hutan bakau, selain berfungsi
melindungi pantai dari abrasi, merupakan habitat yang baik bagi berbagai jenis
ikan. Kehancuran hutan bakau tersebut mengakibatkan nelayan harus mencari ikan
dengan jarak semakin jauh dan menambah biaya operasional mereka dalam mencari
ikan. Selain itu, hancurnya hutan bakau juga mengakibatkan semakin rentannya
kawasan pesisir Indonesia terhadap terjangan air pasang laut dan banjir,
terlebih di musim hujan. (Anggota/aspek
yang dilaporkan)
Indonesia hanya memiliki satu
bahasa nasional atau bahasa negara, yakni Bahasa
Indonesia. Campur tangan negara terhadap bahasa nasional
diselenggarakan melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (Anggota/aspek yang dilaporkan)
Indonesia memiliki lebih dari
721 bahasa daerah. Di antara ratusan bahasa daerah tersebut, yang paling banyak
sebarannya adalah di Papua dan Kalimantan, sedangkan yang paling sedikit
adalah di pulau Jawa. Menurut jumlah penuturnya,
bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia berturut-turut adalah: Jawa
(80 juta penutur), Melayu-Indonesia, Sunda,
Madura,
Batak,
Minangkabau, Bugis,
Aceh,
Bali,
Banjar.
(Anggota/aspek yang dilaporkan)
Bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional telah diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia kepada para pelajar
mulai jenjang pendidikan dasar. Meski demikian, dengan berbagai alasan terdapat
upaya untuk menghapus pelajaran bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar. (Anggota/aspek yang dilaporkan)
Bagi penganut agama Islam yang
menjadi kaum mayoritas di Indonesia, bahasa Arab adalah bahasa asing yang
memiliki kedudukan khusus, karena harus dipraktikkan dalam ibadah harian
tertentu, misalnya salat.
Meskipun demikian, bahasa Arab tidak menjadi bahasa pergaulan umum sejak
periode awal keberadaannya di Indonesia. (Anggota/aspek
yang dilaporkan)
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
Oleh : Re Abdillah S (X.2 / 31)
0 komentar: